Rabu, 17 Februari 2010

Love from Bangkok

Kenangan Untuk Bangkok

Melamunkan bening hatimu seperti menatap kemilau sungai Chao Phraya yang ditimpa matahari senja.
Kita pernah mengukirkan kisah pada langit Bangkok yang menawan.

Satu hari nanti, engkau akan menjemputku dengan lusinan kembang sepatu. Kita pernah menggumamkan doa yang sama, tentang cinta yang merekah-rekah seperti kue kukus merona merah muda dan hijau.
Kerinduanku hadir lagi, pada pasir Pattaya, saat kau guratkan namaku sebagai pemilikmu.

(serpihan, 13-14 Februari 2010)

Karnaval Hati


....

Senja itu, masih terngiang di benakku
Ketika bulan separuh di langit yang hampir terlipat oleh pekat
Hatimu mendekat berjingkat
Senyap, meski kutahu berdentuman perasaanmu
Sama sepertiku

Masih saja kuhafal
Ketika bibirmu melantun kata
Kupahami sebagai permintaan indah
ungkapan hatimu yang diterjemahkan sepasang matamu

...
dan ketika hati kita meronta
seperti hendak berkata-kata
Aku terpaku dalam diammu yang bermakna

Kutahu, hatimu berkata, betapa cinta....

Jatuh Hati


17 Februari 2010


Aku jatuh hati,
Pada hatimu yang menyentuhku

Aku jatuh hati
pada rindumu yang menyusup jantungku

Aku jatuh hati
pada impianmu yang bersarang di benakku

Aku jatuh hati
pada cinta yang kau tawarkan untuk hidupku..

"semoga kita adalah insan yang senantiasa jatuh hati..."

Percaya Mimpi= Percaya Keajaiban


16 Februari 2010

Percaya Mimpi=Percaya Keajaiban. Kok bisa ya? Jadi inget sebuah buku yang sangat menyentuh dan memprovakasi perasaan, dituliskan oleh Gede Prama, sang begawan cinta. Judul bukunya Percaya Cinta Percaya Keajaiban. Saking terkesannya dengan buku itu, sampai detik ini saya selalu terngiang-ngiang isinya.
So, tiba-tiba saja malam ini saya ingin bicara mimpi dan keajaiban.

Saya yakin, semua orang punya impian. Meskipun di tengah perjalanan, ada yang memutuskan untuk berhenti bermimpi. Mungkin karena capek, mimpi-mimpinya tak menjadi kenyataan. Atau malas bermimpi karena dianggap buang-buang pikiran. Hmmm...

Teringat salah satu chapter dalam Percaya Cinta Percaya Keajaiban, Gede Prama mengisahkan, betapa di masa kanak-kanaknya dulu, sang ayah, seringkali menggendong Prama kecil di punggungnya. Dituturkan, sang bapak, yang tak sempat mengenyam pendidikan tinggi, sering menambahkan gelar Sarjana Hukum dibelakang nama Prama. Gede Prama Sarjana Hukum. Nama itu terus diulang-ulang oleh sang bapak, tiap mereka main bersama.

Prama kecil belum terlalu paham apa maksud sang bapak memanggilnya dengan nama itu. kelak, suatu hari, Prama mulai menyadari, bahwa ternyata itu adalah impian sang ayah yang ingin anaknya menyandang gelar terhormat. Melebihi ayahnya. Impian itu dibuktikan Prama. Berkat kegigihan dan keyakinannya, Prama mampu mewujudkan harapan ayahnya, sekian tahun kemudian.

Tidak ada impian yang tidak akan menjadi kenyataan. Jadi terkenang dengan ucapan Paulo Coelho, bahwa ketika kita menginginkan sesuatu, sesungguhnya, semesta berkolaborasi mewujudkannya.

Bermimpi itu mudah, namun tak banyak orang yang berani bermimpi dengan sejuta alasan. Mungkin malu ditertawakan orang karena mimpinya dianggap terlalu "berani", tidak sesuai dengan kondisi hidupnya saat ini, atau karena memang tak punya impian.

Padahal, impian sebenarnya doa dan motivasi. Ketika seseorang berani bermimpi, sudah pasti, apa yang ia lakukan tidak lain sebuah upaya untuk meraih impiannya. Meskipun usaha yang dilakukan tidak nampak atau tidak terlihat oleh orang lain.

Jangan pernah meremehkan impian, sekecil apapun itu. Karena segala sesuatu yang besar, semua berawal dari yang mungil.

Mari kita bermimpi dan percaya, bahwa dalam perjalanan meraih impian itu, kita akan dipertemukan dan menemukan keajaiban. Yakin!

Parade Puisi Hati

(1) Tentang Laki-laki Terluka

Senja itu kau datang padaku

Setelah sekian lampau tak kucium aroma rambutmu

Senyummu masih seperti dulu

Sepasang matamu pun masih dahulu

Hanya satu yang tak kutemukan dari ragamu,

Ketegaranmu

Engkau genggam tanganku

Tanpa kata-kata seperti waktu itu

Bibirmu hanya mengisyaratkan terlampau luka hatimu

Entah apakah olehku atau hidup yang menyesakkanmu

Senja itu kau datang padaku

Dengan tumpukan gundah yang menjelma rasa sakit

Engkau meradang dalam pelukku

Dalam memejam mata tanpa berkata apa-apa

Senja itu kau datang padaku

Untuk pulang selama-lamanya

dalam dekapku

Aku baru mengerti kini,

Kau menginginkan aku yang memandikan jasadmu

Pandaan, 9 Februari 2010


(2) Hadiah Untuk Bunda

;persembahan untuk Mama yang berultah 10 februari

Bunda,

Kau sebut engkau sejak lidahku mahir melafal kata

Perempuan yang sepasang payudaranya mengalirkan hidup atasku

Perempuan yang membiarkan matanya basah dengan diam-diam

Bunda,

Begitu aku mengenal namanya sebagaimana kukenal Tuhan penciptaku

Ia yang membiarkan bibirnya tersenyum meski sakit dalam jantungnya

Bunda,

Ia yang tak pupus dalam doa di tengah malam yang sepi

Hanya untuk menyebut namaku,

Jantung hatinya yang belum jua mampu membuatnya tertawa

Bunda, entah hadiah apa pantas kau terima

Dari seluruh hidupmu untukku

Aku hanya ingin kau tahu,

Diam-diam aku teramat menyayangimu....


(3) HUJAN

Aku mencintai hujan sebagaimana mengasihimu

Laki-laki yang matanya selalu basah oleh luka

Sembilu merobek dadanya

Namun masih tersenyum

Demi aku,...

Pandaan, 10 Februari 2010

(4) Romansa

; Untuk Ibunda

Hawa dingin ini mengantarku pada rindumu

Serta ingatanku pada cinta beningmu

Terlalu lama aku menepi

Dengan sembilu yang kusembunyikan

Hanya untuk membuatmu tersenyum

Romansa ini seperti tudung bagiku

Hingga aku pulang di kakimu

Hanya ingin bilang

Bunda, kumau surgamu...

Doa Cinta

Small City, with one who make me so completely, November 18, 2009

Kemanapun Engkau membawaku, Ya Tuhan, kuyakin terbaik bagiku.

Kemanapun Engkau tuntun langkah dan ketika Kau gerakkan hatiku melakukan sesuatu, kupercaya, itu terbaik untukku, menurut-MU.

Bahkan ketika Kau tumbuhkan impian-impianku, kupercaya satu saat nanti Kau akan memberikan tangga untukku meraihnya. Sebab kupercaya Ilahi, tiada harapan Engkau semaikan pada benak seorang pun tanpa Kau anugrahi keyakinan dan jalan untuk mencapainya.

Maka, kuyakini, ini hanyalah soal waktu. Seperti Engkau bisikkan pada malam-malam panjangku melalui malaikat-Mu yang berada di setiap sisi hidupku. Agar kutak henti berharap dan berusaha dengan kesabaran yang tak pupus dan letih, meski untuk itu aku harus bersabar dengan semua keinginanku.

Kupercaya Tuhan, jika setiap langkah yang kulakukan, ada mau-Mu di sana. Maka, senantiasa genggam hatiku, agar tak henti mengingat-Mu. Dalam segala.

Kuteguh pada-MU Tuhan, segala kehendak-MU terindah bagiku. Semoga tak henti nafas-MU di jantungku, Ilahi. Amiin..(yeti)

Tentang Hati


17 Februari 2010

Hati, sumber dari segala inspirasi. Ah! Benarkah? Setidaknya, hati dapat berkata jujur, meskipun acapkali tak terungkapkan. Ia tersembunyi dalam kata-kata yang menjelmakan ketulusan dan kesungguhan.

Melukiskan hati itu memang tidak mudah. Bahkan, rumit pula, seperti apa bentuknya? Dan sejuta pertanyaan lain. Semuanya tidak memerlukan jawaban. Hanya keyakinan saja, bahwa dalam diri ini ada sebentuk hati yang dipenuhi kejujuran. Maka, jangan pernah sekalipun melupakan "hati" dalam setiap bersikap dan bertindak.

Salam dua hati,

Inilah Kami


17 Februari 2010,

Finally, kami punya blog juga. Blog milik berdua, bukan dunia milik berdua lho ya..Hehehehe..;p.
Tapi sebelum saling berbagi; diskusi, sharing, rumpi, atau ketawa-tawa and sedih, kita kenalan dulu ya..

Mulanya dari hati, jadi pilihan nama untuk blog kami, ilhamnya tiba-tiba saja muncul, ketika "berduaan" dengan kompie. Bertiga ding dengan Mas Tri. Hehehehe.

Mulanya dari hati, hmmm, maksudnya sederhana, segala sesuatu bersumber dari hati. Harapannya juga enggak muluk, mengutip fatwa pujangga, cie, segala sesuatu yang bermula dari hati, akan selalu menyentuh hati. Semoga.

Blog ini juga diciptakan untuk menjembatani hati kami dalam suasana apapun. Hati pengunjung juga yach... Sesuai judulnya Inilahrumahkami. so, selamat datang di rumah kami, anggap saja rumah sendiri, dan mari kita berbagi hati!

Salam cinta dari kami, Tri & Yeti.


Blogger Layouts by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Landscapes Design