(1) Tentang Laki-laki Terluka
Senja itu kau datang padaku
Setelah sekian lampau tak kucium aroma rambutmu
Senyummu masih seperti dulu
Sepasang matamu pun masih dahulu
Hanya satu yang tak kutemukan dari ragamu,
Ketegaranmu
Engkau genggam tanganku
Tanpa kata-kata seperti waktu itu
Bibirmu hanya mengisyaratkan terlampau luka hatimu
Entah apakah olehku atau hidup yang menyesakkanmu
Senja itu kau datang padaku
Dengan tumpukan gundah yang menjelma rasa sakit
Engkau meradang dalam pelukku
Dalam memejam mata tanpa berkata apa-apa
Senja itu kau datang padaku
Untuk pulang selama-lamanya
dalam dekapku
Aku baru mengerti kini,
Kau menginginkan aku yang memandikan jasadmu
Pandaan, 9 Februari 2010
(2) Hadiah Untuk Bunda
;persembahan untuk Mama yang berultah 10 februari
Bunda,
Kau sebut engkau sejak lidahku mahir melafal kata
Perempuan yang sepasang payudaranya mengalirkan hidup atasku
Perempuan yang membiarkan matanya basah dengan diam-diam
Bunda,
Begitu aku mengenal namanya sebagaimana kukenal Tuhan penciptaku
Ia yang membiarkan bibirnya tersenyum meski sakit dalam jantungnya
Bunda,
Ia yang tak pupus dalam doa di tengah malam yang sepi
Hanya untuk menyebut namaku,
Jantung hatinya yang belum jua mampu membuatnya tertawa
Bunda, entah hadiah apa pantas kau terima
Dari seluruh hidupmu untukku
Aku hanya ingin kau tahu,
Diam-diam aku teramat menyayangimu....
Aku mencintai hujan sebagaimana mengasihimu
Laki-laki yang matanya selalu basah oleh luka
Sembilu merobek dadanya
Namun masih tersenyum
Demi aku,...
Pandaan, 10 Februari 2010
(4) Romansa
; Untuk Ibunda
Hawa dingin ini mengantarku pada rindumu
Serta ingatanku pada cinta beningmu
Terlalu lama aku menepi
Dengan sembilu yang kusembunyikan
Hanya untuk membuatmu tersenyum
Romansa ini seperti tudung bagiku
Hingga aku pulang di kakimu
Hanya ingin bilang
Bunda, kumau surgamu...
0 comments:
Posting Komentar