Jumat, 26 Februari 2010

Love is Delicate


Ada sebuah kalimat menarik ketika membaca tulisan di majalah HAI,edisi valentine belum lama ini.

Begini bunyinya; "Love is Delicate. Ketika Cinta sudah berhasil dipersatukan, Cinta bukan cuma harus dipelihara tapi Cinta juga harus terus dikembangkan."

Menyentuh dan tajam. Benar!

Cinta, hehehehe, perasaan satu ini adalah anugerah paling indah dalam sejarah anak cucu Adam-Hawa. Tak mudah untuk mendedifinisikan apa itu Cinta. Sang pujangga, Sapardi Djoko Damono, yang terkenal dengan syairnya "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,....", pernah mendeskripsikan cinta dengan syairnya yang berujar; Cinta adalah ketika perasaan jatuh cinta sudah padam dan euforia berdebar-debar sudah lenyap, namun aku dan kamu masih memtuskan untuk bersama."

Cukup dalam dan sentimentil. Sapardi melukiskan cinta, sebagai "penerimaan apa-adanya" terhadap dua insan yang jatuh cinta. Bahwa cinta tidak lagi sebatas memandang kecantikan atau kerupawanan, maupun lahiriyah lainnya yang menjadi mula dari perasaan ketertarikan dua orang satu sama lain.

Cinta yang paling dalam, berpuncak pada sebuah komitmen paling agung dan indah dalam kehidupan manusia, Pernikahan. Ketika "perayaan" cinta itu ditahbiskan, justru ketika kedua insan itu hatinya tak lagi diliputi romansa yang menggebu. Kenapa? Karena sudah saling mengenal satu sama lain; Sudah memahami sifat-sifat baik dan tidak menyenangkan yang mereka miliki , ketika segala "keindahan" yang menyebabkan mereka saling jatuh cinta sudah tidak lagi mereka rasakan. Hmmmmm... Ada sebuah penerimaan tulus dan ikhlas dari cinta yang sebenarnya.

Mmersatukan cinta bukanlah sebiah hal yang rumit, tapi juga tidak mudah. Ada banyak tahapan yang dilalui sebelum akhirnya meyakinkan diri, bahwa itu adalah cinta dan merasakan saling cinta.

Benar ketika banyak orang bilang, di awal perjalanan cinta, semua "tampak" begitu indah dan menyenangkan. Tapi bukankah sebenarnya, cinta diciptakan untuk membuat mahkluk di dunia ini berbahagia?

Lalu kenapa keindahan itu akan memudar di tengah-tengah perjalanan? Bahkan bagi sebagian orang, cinta menjadi hal menyakitkan sepanjang kehidupan mereka? Seolah-olah sebuah derita yang tak kunjung berakhir?

Barangkali, benar quotation majalah HAI yang kami cuplik, bahwa cinta tidak cukup dipersatukan saja. Melainkan setelahnya, harus terus dipelihara dan dikembangkan. Dipelihara dalam artian, terus dijaga "ke-sakralannya" seperti ketika saat cinta kali pertama di pertemukan. Dikembangkan, memiliki makna untuk memupuk dan "menguatkan" keberadaan cinta menjadi jauh lebih bermakna, dan kuat melebihi sebelumnya.
Tidak mudah memang. Butuh keihklasan dan pengorbanan kedua belah pihak untuk saling mengerti, memahami dan menjaga perasaan cinta tetap bermekaran, bahkan meski tak lagi musim berbunga.

Semoga, kita adalah orang-orang yang hatinya selalu diliputi romansa cinta dan punya keluasan dan kemauan untuk menjaga cinta dan memerkuat cinta. Sebab, tidak ada kebanggaan yang paling indah, selain memertahankan cinta selama-lamanya.

Salam Cinta,

0 comments:


Blogger Layouts by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Landscapes Design