Minggu, 21 Februari 2010

Cerita Tentang Rindu

21 februari 2010

Ingin sejenak meliputi hati pada rindu dan kerinduan. Sebab, dua hal itu sama menariknya dengan ketika bicara cinta dan jatuh cinta.
Rindu pada apapun yang pernah dan ingin kita miliki "sebagai dan untuk" kebahagiaan.

Seperti halnya kami yang rindu pada keinginan untuk "kejayaan" dan kegemilangan. Rindu menikmati waktu untuk orang-orang tercinta, rindu menghabiskan pagi dengan anak-anak yang menanti kami di meja makan untuk sarapan bersama. Rindu menikmati senja bersama orang tua dan sahabat di beranda rumah sambil menghirup kopi atau teh bersama.
Sebuah impian sederhana saja.

Seperti hari ini, ada kerinduan terbata-bata pada kebahagiaan yang tengah kami rintis dan titi. Ibarat sebuah tangga yang entah akan menuju lantai berapa. Tidak ada yang bisa memberikan kami janji, bahwa di lantai sekian, kami akan menemukan apa yang kami inginkan. Tapi kaki ini harus terus menuju. Meski nafas tersengal dan keringat sudah mulai berjatuhan. Hanyalah keyakinan, nanti pada saatnya, ketika lelah di puncak, dan amarah hampir menjadi dewa, kami akan berhenti pada impian. Tapi tunggu dulu! Suara hati berbisik, ternyata pada saat menemukan harapan pun, kami tidak boleh berleha-leha berhenti. Karena masih ada lagi yang kami kejar. Hmmm...

Rindu dan kerinduan, sama halnya dengan cinta. Keduanya berpuncak pada hal yang sama, kebahagiaan. Ah, hanyalah sebait asa saat letih ini mulai berkata, semoga kami tidak pernah putus asa pada segala garapan. Sebab, inilah ujian untuk mencapai kerinduan, nanti, pada saatnya.

0 comments:


Blogger Layouts by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Landscapes Design